DUA TAHAPAN IMAN
Ibrani
11:6
PERLU
IMAN DALAM SEGALA HAL
Segala
sesuatu yang dari Tuhan hanya dapat kita peroleh melalui IMAN. Tanpa iman tak
seorangpun berkenan di hati-Nya. Karena iman kepada Yesus orang disembuhkan
oleh-Nya dan memperoleh keselamatan.
Iman
dalam Darah-Nya membuka jalan perdamaian dengan Allah. Dan dengan itu semua
anugerah berlimpah-limpah boleh kita ambil, satu demi satu, dengan iman juga.
Janji-janji yang paling mustahil pun akan dapat kita peroleh melalui iman.
Rm
3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian melalui
iman, dalam darah–Nya.
Gal
3:22...,supaya berdasarkan iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada
mereka yang percaya.
Semakin
besar takaran iman seseorang, semakin banyak hal yang dijanjikan Allah itu yang
ia peroleh.
Iman
mempunyai ukuran, ada yang negatip, yang sekedar ada, iman yang besar, dan iman
yang sangat mengherankan, bahkan mengherankan Tuhan Yesus sendiri.
Mat
8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan,
tolonglah, kita binasa." 26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu
takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin
dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
Mat
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu,
maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga
anaknya sembuh.
Mat
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka
yang mengikuti–Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini
tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.
Tuhan
Yesus mengharapkan orang-orang yang percaya kepadanya datang dengan iman,
sampai suatu saat iman perwira Romawi itu mengherankan-Nya, karena perwira itu
tahu apa artinya otoritas di dalam perkataan.
Seorang
yang menduduki jabatan yang tinggi mempunyai otoritas dalam perkataannya
terhadap yang dibawahnya. Perwira ini mengerti betapa tinggi jabatan Tuhan
Yesus di atas semua makhluk dan ciptaan. Pengertian ini mengherankan Tuhan.
IMAN
SEBIJI SESAWI ?
Namun
tiba saatnya murid-murid menyadari betapa lemah iman mereka. Yakni ketika
mereka diminta mengampuni seseorang tujuh kali dalam sehari, mereka meminta
tambahan iman. Tetapi Tuhan menjawab, nampaknya diluar konteks, “Kalau sekiranya
kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja….”
Luk
17: 5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman
kami!" 6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar
biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau
dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Mat
17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji
sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke
sana,––maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Jadi
Tuhan mau kita punya iman yang besar atau hanya sebiji sesawi saja? Nampaknya
agak membingungkan bukan?
Seperti
tadi sudah kita bicarakan, untuk memperoleh hal-hal yang besar, diperlukan iman
yang besar pula. Tuhan membukakan kepada kita bahwa iman yang terbesar itu
adalah milik si “pengarang iman” itu sendiri, yakni Dia sendiri.
Ibr
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang
memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita itu kepada kesempurnaan,...
Siapa
yang imannya mencapai kesempurnaan? Hanya satu orang itu: Yesus!
Paulus
berkata bahwa dapat memindahkan gunung diperlukan iman yang sempurna:
1Kor
13:2 ...; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan
gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Siapa
yang mampu memiliki iman sempurna? Tak satu manusiapun, kecuali Yesus.
Karena
itu Ia mau semua manusia yang percaya kepada-Nya dibuang kemanusiaannya agar
Yesus dapat mengambil oper kedudukan orang itu, Ia yang menjelma sepenuhnya di
dalamnya.
Dengan
kerelaan menyangkal diri dan dengan iman meminta Roh Kudus membuang keluar si
manusia lama,maka Ia mempunyai peluang maksimal untuk memimpin roh Anda
meningkat menjadi sama dengan Dia.
Selanjutnya
tak perlu iman besar-besar lagi, sebaliknya iman sebiji sesawi cukup.
Itu
adalah iman untuk sekedar mau menurut apa saja yang dikatakan-Nya.
Kalau
Ia yang suruh kita pindahkan gunung, lalu kita mampu percaya dan menurut, maka
gunung itu pasti pindah tempat, karena yang punya mau tak lain Dia sendiri.
DUA
TAHAPAN IMAN
Yoh
21:18 Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Ketika engkau masih muda engkau
mengikat pinggangmu sendiri dan berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi
kalau engkau sudah tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan
mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Perhatikan
bagaimana Tuhan berkata kepada Petrus, ada periode masa muda dimana Petrus
masih diberi kebebasan pergi menuruti kehendaknya sendiri, tapi akan tiba masa
dimana Petrus kehilangan kebebasannya tapi harus tunduk kepada kehendak orang
lain. Kita tahu Petrus tak akan pernah diserahkan ke dalam otoritas orang lain
tanpa kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan yang akan menuntun Petrus selanjutnya.
1Kor
13:11 Ketika aku kanak–kanak, aku berkata–kata seperti kanak–kanak, aku merasa
seperti kanak–kanak, aku berpikir seperti kanak–kanak. Sekarang sesudah aku menjadi
dewasa, aku meninggalkan sifat kanak–kanak itu.
Masa
kharismatik dimana kita diperkenalkan kepada kuasa Roh Kudus dan kita dapat
melakukan apa saja menurut kehendak kita didukung oleh urapan Roh Kudus, sekali
akan selesai dan kita akan dipindahkan kepada fase kedua, yakni masuk ke dalam
Tuhan Yesus dan menyatu dengan Dia.
Fase
pertama itu adalah masa kanak-kanak, mau tak mau kita akan masuk ke dalam fase
kedua, masa dewasa.
Sekarang
kehendak Dia yang harus terjadi, bukan kehendak kita lagi.
Bila
suatu saat anda menemukan bahwa urapan-urapan Roh Kudus tak lagi bekerja di
dalam diri anda, padahal Anda tetap setia kepada-Nya, itu artinya Anda tiba
pada masa peralihan dimana Anda harus mengubah semua cara berfikir Anda,
menjadi sederhana sekali:
·
Dia
adalah boss, Anda hanya hamba yang tak berguna! Mau dituntun oleh-Nya, memasuki
kemuliaan-Nya yang lebih besar.
PENYANGKALAN
DIRI
Mat
16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid–murid–Nya: "Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Siapapun
yang sungguh-sungguh hendak mengikut Tuhan Yesus, harus menyangkal diri dan
memikul salibnya. Apa artinya? Di dalam diri kita ada keinginan-keinginan, ada
rencana-rencana, ada juga tabiat-tabiat, baik maupun buruk, kecenderungan hati,
kelemahan-kelemahan tertentu.
Itu
semua harus direlakan untuk dibuang keluar dari jiwa kita.
Tak
seorangpun dapat membuang hal-hal itu sendiri. Roh Kudus memang diutus untuk
menolong kita dalam perkara seperti ini. Berdoa seperti yang diajarkan-Nya
sendiri seperti ini:
“Roh
Kudus saya beri otoritas sepenuhnya untuk membongkar semua pikiran daging,
keinginan daging, tabiat daging dan kecenderungan hati saya sampai bersih, agar
saya mampu mendengar suara-Mu dan menurut kehendak-Mu, dalam Nama Tuhan Yesus,
amin.”
PERSATUAN
DENGAN TUHAN
Telinga
roh Anda akan menjadi lebih peka setiap kali Anda minta dibersihkan seperti
itu, mudah menangkap suara-Nya.
Pikiran
Anda akan mulai diganti dengan pikiran Kristus hari lepas hari. Sekarang Anda
akan memasuki tahap ketaatan (obedience).
Paksakan
dalam diri Anda untuk selalu bertanya kepada Dia apa yang Anda harus lakukan,
baik hal besar maupun hal-hal sederhana. Lakukan apa yang disuruh dan jangan
lakukan apa yang tidak disuruh-Nya. Itu adalah cara untuk menyatukan diri
dengan Dia dan mengikuti jalan pikiran Kristus.
Kej
5:24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia
telah diangkat oleh Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Blog ini dibuat hanya untuk memberkati dan bukan tempat berdebat.