Rabu, 27 Maret 2013

DUA TAHAPAN IMAN



DUA TAHAPAN IMAN
Ibrani 11:6

PERLU IMAN DALAM SEGALA HAL

Segala sesuatu yang dari Tuhan hanya dapat kita peroleh melalui IMAN. Tanpa iman tak seorangpun berkenan di hati-Nya. Karena iman kepada Yesus orang disembuhkan oleh-Nya dan memperoleh keselamatan.

Iman dalam Darah-Nya membuka jalan perdamaian dengan Allah. Dan dengan itu semua anugerah berlimpah-limpah boleh kita ambil, satu demi satu, dengan iman juga. Janji-janji yang paling mustahil pun akan dapat kita peroleh melalui iman.

Rm 3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian melalui iman, dalam darah–Nya.

Gal 3:22...,supaya berdasarkan iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.

Semakin besar takaran iman seseorang, semakin banyak hal yang dijanjikan Allah itu yang ia peroleh.

Iman mempunyai ukuran, ada yang negatip, yang sekedar ada, iman yang besar, dan iman yang sangat mengherankan, bahkan mengherankan Tuhan Yesus sendiri.

Mat 8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." 26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.

Mat 15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Mat 8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti–Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.

Tuhan Yesus mengharapkan orang-orang yang percaya kepadanya datang dengan iman, sampai suatu saat iman perwira Romawi itu mengherankan-Nya, karena perwira itu tahu apa artinya otoritas di dalam perkataan.

Seorang yang menduduki jabatan yang tinggi mempunyai otoritas dalam perkataannya terhadap yang dibawahnya. Perwira ini mengerti betapa tinggi jabatan Tuhan Yesus di atas semua makhluk dan ciptaan. Pengertian ini mengherankan Tuhan.

IMAN SEBIJI SESAWI ?

Namun tiba saatnya murid-murid menyadari betapa lemah iman mereka. Yakni ketika mereka diminta mengampuni seseorang tujuh kali dalam sehari, mereka meminta tambahan iman. Tetapi Tuhan menjawab, nampaknya diluar konteks, “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja….”

Luk 17: 5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" 6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."

Mat 17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana,––maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Jadi Tuhan mau kita punya iman yang besar atau hanya sebiji sesawi saja? Nampaknya agak membingungkan bukan?

Seperti tadi sudah kita bicarakan, untuk memperoleh hal-hal yang besar, diperlukan iman yang besar pula. Tuhan membukakan kepada kita bahwa iman yang terbesar itu adalah milik si “pengarang iman” itu sendiri, yakni Dia sendiri.

Ibr 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita itu kepada kesempurnaan,...

Siapa yang imannya mencapai kesempurnaan? Hanya satu orang itu: Yesus!
Paulus berkata bahwa dapat memindahkan gunung diperlukan iman yang sempurna:

1Kor 13:2 ...; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

Siapa yang mampu memiliki iman sempurna? Tak satu manusiapun, kecuali Yesus.
Karena itu Ia mau semua manusia yang percaya kepada-Nya dibuang kemanusiaannya agar Yesus dapat mengambil oper kedudukan orang itu, Ia yang menjelma sepenuhnya di dalamnya.

Dengan kerelaan menyangkal diri dan dengan iman meminta Roh Kudus membuang keluar si manusia lama,maka Ia mempunyai peluang maksimal untuk memimpin roh Anda meningkat menjadi sama dengan Dia.
Selanjutnya tak perlu iman besar-besar lagi, sebaliknya iman sebiji sesawi cukup.

Itu adalah iman untuk sekedar mau menurut apa saja yang dikatakan-Nya.
Kalau Ia yang suruh kita pindahkan gunung, lalu kita mampu percaya dan menurut, maka gunung itu pasti pindah tempat, karena yang punya mau tak lain Dia sendiri.

DUA TAHAPAN IMAN

Yoh 21:18 Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi kalau engkau sudah tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

Perhatikan bagaimana Tuhan berkata kepada Petrus, ada periode masa muda dimana Petrus masih diberi kebebasan pergi menuruti kehendaknya sendiri, tapi akan tiba masa dimana Petrus kehilangan kebebasannya tapi harus tunduk kepada kehendak orang lain. Kita tahu Petrus tak akan pernah diserahkan ke dalam otoritas orang lain tanpa kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan yang akan menuntun Petrus selanjutnya.

1Kor 13:11 Ketika aku kanak–kanak, aku berkata–kata seperti kanak–kanak, aku merasa seperti kanak–kanak, aku berpikir seperti kanak–kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak–kanak itu.

Masa kharismatik dimana kita diperkenalkan kepada kuasa Roh Kudus dan kita dapat melakukan apa saja menurut kehendak kita didukung oleh urapan Roh Kudus, sekali akan selesai dan kita akan dipindahkan kepada fase kedua, yakni masuk ke dalam Tuhan Yesus dan menyatu dengan Dia.

Fase pertama itu adalah masa kanak-kanak, mau tak mau kita akan masuk ke dalam fase kedua, masa dewasa.

Sekarang kehendak Dia yang harus terjadi, bukan kehendak kita lagi.

Bila suatu saat anda menemukan bahwa urapan-urapan Roh Kudus tak lagi bekerja di dalam diri anda, padahal Anda tetap setia kepada-Nya, itu artinya Anda tiba pada masa peralihan dimana Anda harus mengubah semua cara berfikir Anda, menjadi sederhana sekali:
·         Dia adalah boss, Anda hanya hamba yang tak berguna! Mau dituntun oleh-Nya, memasuki kemuliaan-Nya yang lebih besar.

PENYANGKALAN DIRI

Mat 16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid–murid–Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Siapapun yang sungguh-sungguh hendak mengikut Tuhan Yesus, harus menyangkal diri dan memikul salibnya. Apa artinya? Di dalam diri kita ada keinginan-keinginan, ada rencana-rencana, ada juga tabiat-tabiat, baik maupun buruk, kecenderungan hati, kelemahan-kelemahan tertentu.
Itu semua harus direlakan untuk dibuang keluar dari jiwa kita.

Tak seorangpun dapat membuang hal-hal itu sendiri. Roh Kudus memang diutus untuk menolong kita dalam perkara seperti ini. Berdoa seperti yang diajarkan-Nya sendiri seperti ini:

“Roh Kudus saya beri otoritas sepenuhnya untuk membongkar semua pikiran daging, keinginan daging, tabiat daging dan kecenderungan hati saya sampai bersih, agar saya mampu mendengar suara-Mu dan menurut kehendak-Mu, dalam Nama Tuhan Yesus, amin.”

PERSATUAN DENGAN TUHAN

Telinga roh Anda akan menjadi lebih peka setiap kali Anda minta dibersihkan seperti itu, mudah menangkap suara-Nya.
Pikiran Anda akan mulai diganti dengan pikiran Kristus hari lepas hari. Sekarang Anda akan memasuki tahap ketaatan (obedience).

Paksakan dalam diri Anda untuk selalu bertanya kepada Dia apa yang Anda harus lakukan, baik hal besar maupun hal-hal sederhana. Lakukan apa yang disuruh dan jangan lakukan apa yang tidak disuruh-Nya. Itu adalah cara untuk menyatukan diri dengan Dia dan mengikuti jalan pikiran Kristus.

Kej 5:24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ini dibuat hanya untuk memberkati dan bukan tempat berdebat.