Rabu, 27 Maret 2013

Hidup adalah pilihan




14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.
14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah.

Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur.
 Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”
Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.
Bibit yang kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”
Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.


Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.
Renungan :
Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri.
Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.

Pada waktu kita mau melayani/bekerja dengan sungguh-sungguh, tidak jarang ada tantangan dari luar maupun dalam. Yang lebih memprihatinkan, orang yang tidak kita sangka bisa berubah menjadi orang yang mau mencelakakan. Ini adalah suatu konsekuensi dari hidup di dunia.

Pada waktu Pdt. Jesse Jackson menjadi wakil partai Demokrat berkampanye untuk jabatan presiden Amerika Serikat, orang menganggap dia tidak tahu diri dan pasti gagal. Masalahnya, di dalam sejarah negara itu tidak pernah ada presiden berkulit hitam dan Jesse Jackson berkulit hitam. Memang ia gagal, namun ia memiliki motto yang bagus untuk perjuangannya.

If you run, you might lose,

If you do not run,

you are guaranteed to lose.

Sesungguhnya hidup di dunia, tak ada pilihan lain dari maju atau mundur. Bila kita sudah mulai maju, risiko mundur juga ada. Orang jatuh cinta memiliki risiko patah hati atau orang sukses berisiko gagal. Memang orang yang tidak pernah mencoba, kelihatannya lebih aman karena tidak memiliki risiko gagal, namun sebenarnya ia sudah kalah. ia pasti tidak dapat apa-apa.
Dalam daftar silsilah Yesus Kristus ada 2 orang asing(bukan orang Israel) yang namanya tercatat sebagai orang yang punya andil dalam garis keturunan yang menurunkan Juru Selamat.

Matius 1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai
Rahab,adalah orang Kanaan yaitu orang Yerikho yang mengambil keputusan menghianati bangsanya dengan menyembunyikan 2 orang pengintai Israel kemudian berpihak kepada orang Israel.

Yosua 2:9 dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.
2:10 Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.
2:11 Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.
Rut,adalah orang Moab yang mengambil keputusan meninggalkan keluarganya dan bangsanya demi sesuatu yang belum jelas dan pasti menurut ukuran dunia,tapi sebuah pilihan yang mengubah kehidupan Rut selamanya

Rut 1:14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
1:15 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku
Hidup adalah pilihan,mau seperti murid-murid yang ketakutan atau jadi seperti Petrus yang sekalipun gagal tapi pernah mencoba dan berhasil.
Mau seperti Orpa yang mundur dan hilang selamanya atau seperti Rut yang mau bayar harga dan di berkati.
Atau seperti Rahab yang walaupun memiliki latar belakang dan masa lalu yang suram,tetapi sebuah pilihan yang berani,  penuh resiko namun tepat dan benar telah mengubah hidupnya .
God Bless.............!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ini dibuat hanya untuk memberkati dan bukan tempat berdebat.