Rabu, 27 Maret 2013

Kemampuan Intuitif/intuisi



Kemampuan Intuitif/intuisi
By:Pdm.Arnas Bawohang



MANUSIA (roh,jiwa dan tubuh)
1 Korintus 2:11

RAHASIA bagian-bagian MANUSIA, mulai dari yang paling penting:

A.ROH,memiliki:
1.Suara hati, kemampuan membedakan yang baik dan yang jahat(Roma 2:14-15)
2.Intuisi – kemampuan untuk merasakan / melihat kehadiran mahkluk roh.
3.Penyembahan – kemampuan untuk menyembah Allah dalam roh dan kebenaran.

B.JIWA,terdapat 6 ruang:
1.Pikiran;
2.Perasaan/emosi;
3.Kehendak
(nomor 4,5,6 yang mengaitkan tubuh dan roh)
4. Alam Sadar;
5. Alam ambang Sadar;
6. Alam bawah Sadar

C.TUBUH,tedapat organ-organ tubuh (panca indera)

INTUISI (Kepekaan roh)

Albert Einstein berkata:
“ Intelektual mempunyai peranan yang kecil dalam sebuah penemuan. Bila datang sebuah lompatan dalam kesadaran, sebut itu sebagai intuisi atau apa saja sesuai dengan keinginanmu, solusi akan datang kepadamu dan kamu tidak tahu bagaimana atau mengapa.”

intuisi [KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA]
in·tu·i·si : daya atau kemampuan mengetahui atau mema-hami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari; bisikan hati; gerak hati;naluri;indra keenam

Intuisi adalah kekuatan yang tersembunyi.
Kadang-kadang ia datang sebagai sebuah pikiran, sebuah gambaran dalam pikiran kita atau sebuah perasaan sensasi dalam diri kita. Bisa datang tiba-tiba, atau terus menerus.

Pesan-pesan intuitif dapat datang dari berbagai sumber. Bisa saja datang dalam bentuk:
·          mengidam makanan tertentu,
·         mereka bisa datang kepada kita
·          melalui ucapan orang asing yang duduk di sebelah kita dalam bus kota,
·         mereka bisa datang melalui mimpi kita,
·         bisa merupakan gagasan yang muncul begitu saja dalam benak kita ketika sedang berdiri didepan bak cuci piring ketika sedang membersihkan perabotan masak,
·          pesan juga bisa datang melalui bau tertentu yang terbawa angin.

Pesan-pesan ini akan lebih sering datang kalau kita sudah belajar bagaimana mendengarkannya.

Definisi “intuisi” yang paling praktis dan akurat adalah:
“ketika saya tahu sesuatu, tanpa mengetahui bagaimana caranya, kok, saya bisa tahu hal tersebut.”

Kita semua pasti pernah mengalami momen-momen intuitif, barangkali suatu ketika kita teringat kawan lama yang sudah lama tidak kontak, tiba-tiba dia menelpon.
Atau mungkin ketika keluarga yang dekat sedang mengalami masalah atau musibah, kita bermimpi atau terus teringat dengan mereka.

Di permukaan, semua itu terlihat sebagai kebetulan belaka. Namun jika ditelaah dengan mendalam, inilah saat-saat di mana intuisi kita berhasil mengambil perhatian kita.

Inilah juga yang disebut kecerdasan hati, di mana informasinya tidak hadir sebagai buah pikiran, atau analisa.

Intuisi umumnya hadir dalam bentuk sebuah ‘rasa’ yang sederhana, jernih namun berbisik, sehingga untuk bisa menangkapnya kita perlu lebih terbuka dan peka.

Seorang bayi dan ibu berkomunikasi dan saling memahami lewat rasa, lewat intuisi.
Hanya memang ketika kita menjadi dewasa, lalu dididik untuk lebih mengasah pikiran dan kecerdasan otak serta cenderung mengabaikan perasaan(intuisi), maka perlahan-lahan kemampuan intuisi ini pun menjadi pudar, tumpul bahkan hampir hilang sama sekali bagi sebagian orang.

Bahkan bagi orang-orang yang 100% hanya menggunakan kecerdasan otak saja, mendengarkan rasa hati dianggap sebagai sesuatu yang aneh, tidak alami, bahkan bodoh.
Menurut orang-orang ini, pilihan dan keputusan yang baik adalah yang diambil berdasarkan proses berpikir dan analisa yang baik.

Jika seseorang pernah memiliki firasat tentang sesuatu yang akhirnya menjadi kenyataan,kalau hal tsb sering terjadi maka kemungkinan besar orang itu memiliki kemampuan psikis berupa firasat.

Intuisi adalah kemampuan psikis yang dikenal sebagai firasat, atau kemampuan untuk merasakan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Misalnya, apakah Anda pernah membantu seseorang menemukan sesuatu benda yang hilang? anda pertama kali menginjakkan kaki di rumah nya, tapi kemudian Anda tahu di mana tepatnya barang yang hilang.'' Anda tidak bisa menjelaskan bagaimana anda bisa tahu dimana barang itu, yang pasti anda sudah menemukannya. ''

Ini  hanyalah satu contoh dari kemampuan psikis yang kuat tentang cara bekerja suatu firasat, dalam istilah Jawa disebut kebatinan.

Seorang anak Tuhan harus memiliki kepekaan dalam Efesus 1:17 disebut sebagai roh hikmat dan pewahyuan.
Dalam Ayub 33:14-16  Allah berbicara dgn berbagai cara,Allah banyak memakai intuisi.
Salah satu cara mempertajam intuisi
 Yesaya 50:1-5,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ini dibuat hanya untuk memberkati dan bukan tempat berdebat.