Kemampuan
Intuitif/intuisi
By:Pdm.Arnas
Bawohang
MANUSIA
(roh,jiwa dan tubuh)
1 Korintus 2:11
RAHASIA
bagian-bagian MANUSIA, mulai dari yang paling penting:
A.ROH,memiliki:
1.Suara hati, kemampuan
membedakan yang baik dan yang jahat(Roma 2:14-15)
2.Intuisi – kemampuan untuk
merasakan / melihat kehadiran mahkluk roh.
3.Penyembahan – kemampuan untuk menyembah Allah dalam roh dan
kebenaran.
B.JIWA,terdapat 6 ruang:
1.Pikiran;
2.Perasaan/emosi;
3.Kehendak
(nomor
4,5,6 yang mengaitkan tubuh dan roh)
4. Alam Sadar;
5. Alam ambang Sadar;
6. Alam bawah Sadar
C.TUBUH,tedapat organ-organ tubuh (panca indera)
INTUISI
(Kepekaan roh)
Albert Einstein berkata:
“ Intelektual mempunyai peranan yang kecil dalam sebuah penemuan. Bila datang sebuah lompatan dalam kesadaran, sebut itu sebagai intuisi atau apa saja sesuai dengan keinginanmu, solusi akan datang kepadamu dan kamu tidak tahu bagaimana atau mengapa.”
“ Intelektual mempunyai peranan yang kecil dalam sebuah penemuan. Bila datang sebuah lompatan dalam kesadaran, sebut itu sebagai intuisi atau apa saja sesuai dengan keinginanmu, solusi akan datang kepadamu dan kamu tidak tahu bagaimana atau mengapa.”
intuisi
[KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA]
in·tu·i·si
: daya atau kemampuan mengetahui atau mema-hami sesuatu tanpa dipikirkan atau
dipelajari; bisikan hati; gerak hati;naluri;indra keenam
Intuisi
adalah kekuatan yang tersembunyi.
Kadang-kadang
ia datang sebagai sebuah pikiran,
sebuah gambaran dalam pikiran kita
atau sebuah perasaan sensasi dalam
diri kita. Bisa datang tiba-tiba, atau terus menerus.
Pesan-pesan
intuitif dapat datang dari berbagai sumber. Bisa saja datang dalam bentuk:
·
mengidam makanan tertentu,
·
mereka
bisa datang kepada kita
·
melalui ucapan orang asing yang duduk di
sebelah kita dalam bus kota,
·
mereka
bisa datang melalui mimpi kita,
·
bisa
merupakan gagasan yang muncul begitu saja dalam benak kita ketika sedang
berdiri didepan bak cuci piring ketika sedang membersihkan perabotan masak,
·
pesan juga bisa datang melalui bau tertentu
yang terbawa angin.
Pesan-pesan
ini akan lebih sering datang kalau kita sudah belajar bagaimana
mendengarkannya.
Definisi
“intuisi” yang paling praktis dan akurat adalah:
“ketika
saya tahu sesuatu, tanpa mengetahui bagaimana caranya, kok, saya bisa tahu hal
tersebut.”
Kita
semua pasti pernah mengalami momen-momen intuitif, barangkali suatu ketika kita
teringat kawan lama yang sudah lama tidak kontak, tiba-tiba dia menelpon.
Atau
mungkin ketika keluarga yang dekat sedang mengalami masalah atau musibah, kita
bermimpi atau terus teringat dengan mereka.
Di
permukaan, semua itu terlihat sebagai kebetulan belaka. Namun jika ditelaah
dengan mendalam, inilah saat-saat di mana intuisi kita berhasil mengambil
perhatian kita.
Inilah juga yang disebut kecerdasan hati, di mana informasinya tidak hadir sebagai buah pikiran, atau analisa.
Inilah juga yang disebut kecerdasan hati, di mana informasinya tidak hadir sebagai buah pikiran, atau analisa.
Intuisi
umumnya hadir dalam bentuk sebuah ‘rasa’
yang sederhana, jernih namun berbisik, sehingga untuk bisa
menangkapnya kita perlu lebih terbuka dan peka.
Seorang
bayi dan ibu berkomunikasi dan saling memahami lewat rasa, lewat intuisi.
Hanya
memang ketika kita menjadi dewasa, lalu dididik
untuk lebih mengasah pikiran dan kecerdasan otak serta
cenderung mengabaikan perasaan(intuisi), maka perlahan-lahan kemampuan intuisi ini pun menjadi
pudar, tumpul bahkan hampir hilang sama sekali bagi sebagian orang.
Bahkan
bagi orang-orang yang 100% hanya menggunakan kecerdasan otak saja, mendengarkan
rasa hati dianggap sebagai sesuatu yang aneh, tidak alami, bahkan bodoh.
Menurut
orang-orang ini, pilihan dan keputusan yang baik adalah yang diambil
berdasarkan proses berpikir dan analisa yang baik.
Jika
seseorang pernah memiliki firasat tentang sesuatu yang akhirnya menjadi
kenyataan,kalau hal tsb sering terjadi maka kemungkinan besar orang itu memiliki
kemampuan psikis berupa firasat.
Intuisi
adalah kemampuan psikis yang dikenal sebagai firasat, atau kemampuan untuk merasakan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Misalnya, apakah Anda pernah membantu seseorang menemukan sesuatu benda yang hilang? anda pertama kali menginjakkan kaki di rumah nya, tapi kemudian Anda tahu di mana tepatnya barang yang hilang.'' Anda tidak bisa menjelaskan bagaimana anda bisa tahu dimana barang itu, yang pasti anda sudah menemukannya. ''
Misalnya, apakah Anda pernah membantu seseorang menemukan sesuatu benda yang hilang? anda pertama kali menginjakkan kaki di rumah nya, tapi kemudian Anda tahu di mana tepatnya barang yang hilang.'' Anda tidak bisa menjelaskan bagaimana anda bisa tahu dimana barang itu, yang pasti anda sudah menemukannya. ''
Ini hanyalah satu contoh dari kemampuan psikis
yang kuat tentang cara bekerja suatu firasat, dalam istilah Jawa disebut
kebatinan.
Seorang
anak Tuhan harus memiliki kepekaan dalam Efesus
1:17 disebut sebagai roh hikmat dan
pewahyuan.
Dalam
Ayub 33:14-16 Allah berbicara dgn berbagai cara,Allah banyak
memakai intuisi.
Salah
satu cara mempertajam intuisi
Yesaya 50:1-5,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Blog ini dibuat hanya untuk memberkati dan bukan tempat berdebat.